Senin, 22 Mei 2023

Budidaya Melon Madu

 


Melon madu termasuk tanaman hortikultura yang istimewa. Rasa buahnya enak, manis, segar dan bauhnya harum. Harganya juha tinggi. Tidak mengherankan jika buah melon madu banyak disukai orang.

Melon madu merupakan salah satu jenis buah melon yang belakangan ini menjadi pilihan masyarakat, dibandingkan dengan melon biasa. Hal ini dikarenakan melon madu selain rasanya yang manis, juga memiliki masa penyimpanan yang cukup lama. Harga melon madu masih terjangkau oleh masyarakat luas. Budidaya melon madu bisa dilakukan di lahan tersendiri yang khusus diperuntukkan untuk budidaya melon madu (diberi mulsa plastik dan diusahakan secara intensif), bisa di polybag, bisa juga di lahan sawah bekas tanaman padi.

Di Kecamatan Karangampel Kabupaten Indramayu, melon madu termasuk jenis tanaman yang jarang diusahakan oleh petani ketika selesai musim tanam padi (MT Gadu). Karena kebanyakan diberakan, selain ditanami komoditas semangkan, kacang hijau, bawang merah dan tanaman sayuran lainnya. Namun di Desa Sendang Kecamatan Karangampel Kabupaten Indramayu ada beberapa petani yang tertarik untuk membudidayakan melon madu di lahan sawah pasca musim tanam padi (MT Gadu).

Cara budidaya melon madu yang dilakukan oleh petani yang tergabung dalam kelompok tani Sri Jaya Desa Sendang Kecamatan Karangampel adalah sebagai berikut :

  1. Persiapan lahan

Lahan tidak memerlukan pengolahan lahan yang sempurna, karena penanaman dilakukan di lahan bekas tanam padi, sehingga hanya dibuat saluran – saluran air sedalam 30 cm. Kemudian dibuat bedengan – bedengan dengan lebar 1 meter, panjang sesuai dengan panjang lahan. Di atas bedengan diberi jerami padi sebagai mulsa. Setelah bedengan siap dan sudah diberi jerami sebagai mulsa kemudian dibiarkan beberapa waktu sambil menunggu penanaman.

  1. Pembibitan

Benih yang ditanam biasanya benih varietas Melon F1 Pertiwi. Benih ini adaptasi di dataran rendah. Sebelum benih disemaikan direndam dalam air yang telah diberi fungisida sekitar 2 jam. Untuk pembibitan digunakan media tanam bulatan tanah. Benih yang sudah direndam ditanam pada bulatan tanah lalu ditaburi debu kemudian ditutupi dengan naungan untuk meminimalisir terik matahari. Media tanam harus selalu dijaga tetap lembam. Untuk itu dilakukan penyiraman paling tidak sehari sekali. Pada umur 5 hari bibit sudah tumbuh dan bisa untuk pindah tanam.

  1. Penanaman

Sehari sebelum penanaman lahan digenangi air. Penggenangan cukup dilakukan pada saluran – saluran diantara bedengan. Setelah tergenang sekitar 5 jam kemudian air dikeluarkan dari lahan melalui saluran pembuangan. Penggenangan ini bertujuan supaya tanahnya  tetap lembab sampai penanaman sehingga kebutuhan air bagi tanaman dapat terpenuhi.

Tanah digali untuk lobang tanam. Bibit yang sudah diseleksi dipindah tanam sekalian dengan media tanamnya yakni bulatan tanah. Untuk tanaman baru ini, tindakan yang rutin adalah penyiraman. Selama 1 minggu tanaman disiram sehari 2 kali yaitu pada pagi dan sore hari. Selanjutnya hanya disiram jika tanahnya kering. Jarak tanam yang digunakan yakni 0,7 m x 4 m. Dalam 1 ha potensi jumlah bibit yang ditanam yakni mencapai 3500 batang tanaman melon madu.

  1. Pemupukan

Pupuk susulan diberikan 4 kali yakni pada umur 10 hari, 25 hari, fase pembungaan dan fase mulai pembuahan. Pupuk yang digunakan adalah pupuk NPK Mutiara. Per hektar pupuk yang dibutuhkan adalah 200 kg. Cara pemupukannya adalah dengan menaburi pupuk disekitar tanaman lalu dilakukan penyiraman.

  1. Pemangkasan

Pemangkasan dilakukan pada cabang lateral yang tumbuh dipangkal batang hingga ruas ke – 8. Cabang tanaman yang dipelihara ruas ke – 9 hingga ke -11. Bila ukuran buah sudah sebesar telur maka buah yang disisakan hanya 1 buah saja. Dipilih buah yang besar dan bentuknya bulat sempurna.

  1. Pengendalian hama dan penyakit

Tanaman melon madu sangat rentan (tidak tahan) terhadap hama dan penyakit. Apabila satu tanaman terserang maka dengan cepat akan menyebar ke tanaman – tanaman yang lain.

Untuk itu diperlukan tindakan pencegahan supaya jangan sampai terjadi serangan hama dan penyakit. Hama yang menyerang tanaman melon madu biasanya kutu daun, lalat buah, thrips, ulat daun dan tikus. Sedangkan penyakit yang menyerang yakni busuk buah, busuk batang, dan antraknosa.

Beberapa langkah untuk mencegah dan mengendalikan serangan hama dan penyakit adalah sebagai berikut :

  • Bersihkan lahan dari gulma atau rumput liar sebagai inang hama dan penyakit
  • Pemupukan berimbang
  • Penyemprotan insektisida dan fungisida sesuai dosis anjuran
  1. Panen

Melon madu dipanen ketika tanaman sudah berumur 60 – 75 HST. Ciri melon madu sudah matang yakni warna buah sudah mulai berubah, terdapat retak pada tangkai buah, jaring pada tangkai buah sudah mulai jelas dan tegas serta aroma buah yang tajam.

Melon madu yang akan dipanen sebaiknya dengan tingkat kematangan 90 % dansekitar 3 – 7 hari lagi akan matang penuh. Panen yang baik pada pagi hari dari jam 8 sampai 11.  Pemamenan menggunakan pisau atau gunting. Tangkai dipotong seperti huruf T.

  1. Pemasaran

Melon madu termasuk buah komersial karena mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dan harganya mahal. Sangat mengutamakan kualitas terutama ukuran buah dan rasanya.

Pemasaran yang dilakukan oleh petani di Desa Sendang yakni selain dijual secara langsung ke konsumen, dijual juga ke pengepul buah. Harga jual di tingkat petani yakni Rp 5.000.,-/kg, dengan harga segitu ternyata sesuai dan permintaan masyarakat sekitar juga begitu tinggi. Adapun harga melon madu di kios – kios buah di pinggir jalan di Kecamatan Karangampel Kabupaten Indramayu yakni Rp 12.000,-/kg.

Memang harga melon madu tidak stabil, kadang – kadang tinggi dan kadang – kadang rendah. Oleh karena itu untuk menanam melon madu harus direncanakan sebaik – baiknya.

Tanaman melon madu sangat cocok untuk usaha di bidang pertanian. Memang untuk mengusahakannya memerlukan pemeliharaan yang intensif serta modal yang cukup besar. Meskipun beberapa petani di Desa Sendang Kecamatan Karangampel sudah berhasil dalam budidaya melon madu, namun sebagian besar petani masih enggan untuk mencoba menanam melon madu. Hal ini dikarenakan selain memerlukan modal yang cukup besar, juga resiko kegagalannya tinggi.

Beberapa petani di Desa Sendang Kecamatan Karangampel yang berani dan menjadi inisiator dalam menanam melon madu bahkan sudah bisa (faham) untuk budidayanya diharapkan akan memancing petani yang lainnya untuk mencoba budidaya melon madu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar