Cacing merupakan hewan berbentuk tabung dan tersegmentasi dalam filum annelida yang dikenal sebagai pengurai jasad lain, mulai dari hewan yang mati, daun gugur, akar yang mati hingga jasad manusia bahkan batu kapur.
Ada beberapa jenis cacing diantaranya adalah cacing filarial, cacing jantung, cacing kremi, cacing parasite, cacing pita, cacing pita babi, cacing pita ikan, cacing tambang, dan cacing tanah.
Dalam artikel ini akan memfokuskan untuk membahas cacing tanah. Cacing tanah merupakan cacing yang hidup di tanah dan memakan bahan organic yang hidup maupun yang mati.
Cacing tanah melakukan respirasi memalui kulitnya. Cacing tanah memiliki system transportasi ganda yaitu terdiri dari cairan selom yang bergerak dalam selom yang berisi cairan dan system beredaran darah tertutup sederhana.
Pernahkan anda mendengar bahwa cacing bisa menyuburkan tanah?
Cacing tanah memang dapat menyuburkan tanah. Lahan yang banyak terdapat cacing menandakan bahwa tanah tersebut subur.
Menurut Charles Darwin, memang sudah terkenal sejak dahulu bahwa cacing tanah sangat berjasa dalam membajak tanah secara berkesinambungan hingga saat ini.
Selain itu, peneliti di Ohio, Amerika mengatakan bahwa tanah-tanah gundul di bekas tambang di Ohio, Amerika Serikat menunjukkan bahwa cacing tanah dapat meningkatkan kadar K tersedia 19% dan P tersedia sebesar 165%.
Mengapa Cacing Bisa Menyuburkan Tanah?
Ada beberapa manfaat cacing di dalam tanah yaitu cacing dapat menurunkan pH tanah dengan memakan tanah dengan pH rendah untuk kemudian mengeluarkan dengan pH kisaran normal dan cacing dapat menggemburkan tanah.
Namun mengapa cacing bisa menyuburkan tanah?
Berikut ini adalah penjelasannya. Cacing tanah pada mulanya memakan bahan organic diatas permukaan tanah, baik bahan organic yang hidup maupun yang mati misalnya adalah daun-daunan yang sudah mati, sisa-sisa rumput yang dipangkas bahkan juga debu.
Lalu bahan organic yang hidup maupun yang mati yang berasal dari atas permukaan tanah tersebut dibawa oleh cacing ke dalam tanah dengan cara membuat pori-pori yang dapat memperbaiki aerasi tanah oleh karenanya cacing dikatakan juga dapat membajak tanah.
Proses pembajakan yang dilakukan cacing adalah cara untuk memberikan akses bagi udara dan air menuju akar tanaman yang sangat penting bagi pertumbuhan tanaman itu sendiri.
Setelah cacing memakan bahan organic baik yang hidup maupun yang mati yang berasal dari permukaan tanah, maka tentunya cacing akan mengeluarkan kotoran.
Kotoran cacing ini mengandung hormon-hormon tertentu yaitu fosfor, kalsium, nitrogen dan magnesium yang sangat esensial dibutuhkan oleh tumbuhan agar tanaman tumbuh dengan baik dimana keempat hormone tersebut juga tidak dimiliki kompos biasa sehingga bagus untuk pertumbuhan tanaman.
Oleh karena itulah, cacing dapat memodifikasi lingkungan dan menyediakan unsur hara bagi organisme lain atau cacing tanah dapat disebut sebagai ecosystem enginerrs.
Cacing tanah juga merupakan organisme yang dapat membantu dalam sustainable agriculture dimana menjunjung tinggi prinsip mengurangi pupuk kimia yang dapat mencemari lingkungan dan air tanah. Selain itu, cacing tanah juga dapat berperan dalam dekomposisi yaitu mampu menghancurkan bahan-bahan organic dan sampah.
Karena kotoran cacing banyak bermanfaat bagi kesuburan tanah maka tidak heran jika ada pupuk kascing yaitu pupuk organic berupa kotoran cacing yang telah dikeringkan yang terbukti efektif dalam peningkatan kualitas produksi tanaman.
Cacing sangat kaya akan unsur hara yang dibutuhkan bagi kesuburan tanah dan kimia mikro yang berguna bagi pertumbuhan tanaman.
Itulah informasi mengenai mengapa cacing bisa menyuburkan tanah, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar