Rabu, 17 Mei 2023

Biofertilizer : Jenis, Manfaat, Kelebihan dan Kekurangan

 

Pengertian Biofertilizer

Pengertian biofertilizer adalah formulasi mikroorganisme yang bila diterapkan pada benih, permukaan tanaman atau tanah, mengolonisasi rizosfer atau bagian dalam tanaman dan meningkatkan pertumbuhan dengan meningkatkan ketersediaan nutrisi untuk tanaman inang. Perkembangan biofertilizer di Indonesia baru dimulai pada tahun 1980-an.

Pengertian Biofertilizer Adalah Jenis, Manfaat, Kelebihan dan Kekurangan
Pengertian Biofertilizer Adalah Jenis, Manfaat, Kelebihan dan Kekurangan

Kesadaran petani untuk menggunakan biofertilizer semakin meningkat dalam mulai dari tahun 2014.

Sebagian orang lebih memilih untuk mengkonsumsi produk pangan yang organic ketimbang yang anorganik, karena lebih memberikan manfaat ekonomis.

Oleh karena itulah, kini biofertilizer terus dikembangkan penggunaannya di Indonesia.

Di Negara lainnya, seperti India, Thalinad, Jepang, dan Negara maju lainnya telah menggunakan biofertilizer untuk pertanian mereka ketimbang menggunakan pupuk kimia karena biofertilizer selain bermanfaat untuk tanaman, biofertilizer juga bermanfaat untuk lingkungan sekitar.

Komponen utama dari biofertilizer adalah biofertilizer pemfiksasi N mengandung Rhizoba atau campuran beberapa mikroba sekaligus.

Komponen biofertilizer lainnya adalah carrier berupa cairan atau padatan. Jenis carieer yang sering digunakan dalam dunia pertanian adalah bahan-bahan organic berasal dari limbah pertanian misalnya pupuk kandang, serbuk tongkol jagung, kompos dan lain seabaginya.

Agar dapat dijual belikan ke masyarakat umum, biofertilizer harus memenuhi standar SNI yang telah ditetapkan oleh Menteri Pertanian.

Jenis Biofertilizer

Ada beberapa jenis-jenis biofertilizer yang sering dijumpai di pasaran yaitu sebagai berikut ini:

  • Biofertilizer sumber nitrogen melalui kemampuannya mengikat nitrogen bebas untuk kemudian diolah menjadi amoniak untuk dimanfaatkan oleh tanaman. Contohnya adalah Azotobacter, Clostridium, Rhizobium dan lain sebagainya
  • Biofertilizer sumber fosfat, contohnya Bacilus, Pseudomonas, Mikoriza.
  • Biofertilizer penyedia biohormon yaitu hormon yang dihasilkan oleh mikroba yang penitng untuk pertumbuhan tanaman. Contohnya adalah auksin, sitokinin dan giberelin. Semua ini sangat dibutuhkan untuk tanaman baik untuk pertumbuhan akar, hingga pembuahan.

Manfaat Biofertilizer

Ada beberapa manfaat biofertilizer yaitu sebagai berikut ini :

  • Untuk menyediakaan hara
  • Perombak persenyawaan agrokimia
  • Pengontrol organisme yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman
  • Biofertilizer dapat meningkatkan ketersediaan hara
  • Biofertilizer dapat menguraikan bahan organic dan dapat membentuk humus

Kelebihan Biofertilizer

Ada beberapa kelebihan biofetilizer yaitu sebagai berikut ini:

  • Biofertilizer meningkatkan ketersediaan akan unsur hara yaitu nitrogen dan fosfor yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan tanaman. Biofertilizer merupakan cara yang lebih alami dibandingkan dengan penggunaan pupuk kimia.
  • Biofertilizer mengembalikan kesuburan tanah secara normal melalui peningkatkan aktivitas biologis mikroba penyusunnya dan asosiasinya dengan berbagai mikroorganisme lainnya
  • Biofertilizer lebih murah dan mudah untuk digunakan ketimbang dengan pupuk kimia
  • Biofertilizer tidak mencemari lingkungan sekitar tanaman
  • Biofertilizer dapat melindungi tanah di sekitar tanaman dari mikroorganisme yang berbahaya bagi kesuburan tanah misalnya bakteri, virus, jamur dan nematode pathogen.
  • Biofertilizer dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas tanaman
  • Biofertilizer dapat membuat akar tanaman menjadi lebih kuat
  • Biofertilizer tidak mengakibatkan resistensi hama yang dapat menyerang tanaman

Kekurangan Biofertilizer

Namun, dibalik itu semua, ada beberapa kelemahan biofertilizer yaitu sebagai berikut ini:

  • Biofertilizer memerlukan aplikasi yang berulang untuk mempertahankan populasinya pada kondisi yang seimbang
  • Lebih optimal jika digunakan untuk preventative karena membutuhkan waktu untuk pertumbuhannya.
  • Dinamika perkembangan populasi mikroba di daerah rizosfer setelah pengaplikasian, sulit untuk diprediksi
  • Efektivitas biofertilizer lebih rendah dibandingkan dengan pupuk kimia

Kualitas Biofertilizer

Kualitas biofertilizer menurut kementrtian pertanian bisa dilihat dari beberapa parameter berikut :

  • Bahan pembawa, merupakan media dimana tempat mikroorganisme hidup. Bahan pembawa  harus bisa membuat organisme untuk tetap hidupserta tumbuh saat masa produksi, penyimpanan, distribusi hingga produk pupuk digunakan.
  • Jumlah populasi mikroorganisme. Jumlah mikroorganisme yang hidup dan yang melakukan perkemangan harus diukur. Ketahuilah bila jumlahnya rendah maka mikroorganisme sama sekali tidak ada pengaruhnya pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
  • Efektifitas mikroorganisme. Ketahuilah tidak semua mikroorganisme akan memberikan pengaruh yang baik untuk tanaman, bahkan beberapanya bisa menyebabkan penyakit untuk tanaman tersebut. Hanya beberapa jenis mikroorganisme juga yang bisa dijadikan sebagai pupuk misalnya  Rhizobium yang bisa menambat unsur hara seperti nitrogen, atau Aspergillus niger yang digunakan untuk pelarut fosfat.
  • Masa kadaluarsa. Mikroorganisme memiliki siklu hidup. apabila siklus tersebut berhenti atau mikroorganisme telah mati maka pupuk sudah tidak bisa digunakan lagi karena sudah tidak berpengaruh bagi tanaman. Untuk memperpanjang produk biofertilizer para produsen akan mengemas produk dimana mikroorganisme dalam keadaan dorman.

Demikianlah pembahasan kita kali ini mengenai Pengertian Biofertilizer Adalah : Jenis, Manfaat, Kelebihan dan Kekurangan. Semoga bermanfaat.

 Baca Juga : 7 Faktor yang Mempengaruhi Ketersediaan Bahan Organik Tanah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar